Sunday, May 9, 2010

INVESTASI DI SAHAM = JUDI ?

Semua Gratisan di Internet, Pernahkah Anda mendengar orang berkata hal-hal di bawah ini ketika mendengar kata 'investasi', khususnya investasi di pasar modal ?
· Saya kehilangan setengah uang tabungan saya ketika pasar modal mengalami crash,
· Setiap kali saya membeli saham, saham tersebut turun,
· Lebih baik didepositokan saja karena lebih aman,
· Berinvestasi sangat beresiko, Anda dapat kehilangan seluruh modal Anda,
· Membeli saham seperti berjudi,
· Uang yang saya investasikan untuk anak saya sekolah akibat crash di bursa, hilang begitu saja !
· Banyak orang bunuh diri karena gagal dalam berinvestasi di saham

Mitos-mitos ini lahir karena Anda selalu didoktrin dengan fakta-fakta dari bank atau ahli keuangan bahwa yang namanya high return pastilah high risk. Untuk memperoleh return yang tinggi, Anda harus menjadi seorang risk taker! Kebanyakan orang tidak suka mengambil resiko, makanya mereka sama sekali tidak mencoba menginvestasikan uangnya di pasar modal, karena takut akan resiko yang begitu besarnya.

Kebanyakan orang menjadi phobia terhadap pasar modal. Mereka percaya bahwa investasi itu terlalu beresiko dan lebih baik menyimpan uang di bank. Mereka lebih baik menerima return 4-5% saja dari deposito dibandingkan meraih puluhan hingga ratusan persen dari pasar modal.

Sayang sekali, karena orang-orang ini melewatkan salah satu dari cara-cara paling dahsyat dalam membangun kekayaan. Dengan tidak berinvestasi, uang anda akan tergerus inflasi.

Satu kabar gembira untuk anda : High return tidak harus high risk ! Apakah benar bahwa berinvestasi di bursa saham terlalu beresiko ? Jawabannya … TERGANTUNG.
Bisa ya, bisa juga tidak ! Mau tahu kenapa demikian ?

Jika Anda ingin mendapatkan jawabannya, Anda bisa download gratis digital report dan Audio mp3 karangan teman Saya, Ferdie Darmawan secara Gratis di website Investor Sibuk.



investor sibuk

No comments: